-->

Subscribe Us

download mars humanis fisip unhas

Resume Das Sein dan Das Solen Dalam Konteks Kebijakan Publik



Oleh : Departemen Keilmuan & Penalaran

 

Berbicara mengenai das sein dan das solen berarti membicarakan tejadi gap antara harapan dan realita yg terjadi di masyarakat. Dimana das sein berarti apa yg menjadi harapan sedangkan das solen berarti apa yg terjadi di masyarakat. Kemudian, das sein dan das solen ini sangat erat kaitannya dengan kebijakan publik. Lalu pernyataan selanjutnya, mengapa hal tersebut kita kaitkan dengan mempelajari kebijakan publik?. Dalam menjawab hal tersebut Menurut Thomas R. Dye terdapat beberapa alasan antara lain:

    1.    Alasan ilmiah, bagaimana hakikat dan proses kebijakan publik itu sendiri.

    2.    Alasan profesional, disini berkenaan dengan implementasi dari pemahaman kebijakan publik itu

    3.    Alasan politis, bertujuan agar kebijakan publik yang dihasilkan menjadi berkualitas.

 

Kebijakan publik atau publik policy dapat diartikan dengan mudah yang berkaiatn dengan apapun yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh pemerintah. (Secara sederhana). Kebijakan publik ini akan berujung pada UU atau peraturan. Lalu, mengapa ada kebijakan publik?. Dimana hal tersebut, untuk mngakomodir semua kepentingan yg ada di masyarakat. Dalam pembentukannya terdapat proses yang dipahami, dimana proses pembentukan kebijakan publik antara lain; formulasi, agenda setting, dan alokasi kebijakan. Lebih lanjut, Menurut Hender, penyebab adanya kebijakan publik adalah :


    1.    Antara atasan dan bawahan tidak mengalami kecocokan misalnya antara pemerintah dan                   masyarakat

    2.    Ketidakharmonisan antara legislatif dan eksekutif

    3.    Jika terjadi penolakan dari masyarakat, hal tersebut akan mempengaruhi harapan relitas yang               terjadi.

Dalam kaitannya dengan istilah das sein dan das solen dalam kebijakan publik sendiri bisa dikatakan terus mengalami masa kedua istilah tersebut. Dimana harapan atau cita-cita berbeda dengan realita terjadi. Sehingga terjadi ketimpangan sosial atau gap sosial karena kondisi tersebut. Sebagai contoh sederhana berkaitan tentnag kebijakan publik tentang pembelajaran secara daring dimana harapan atau tujuan, setiap individu dapat lebih belajar mandiri dan bisa menyesuaikan keadaan yang terjadi. Namun kenyataannya justru pendidikan Indonesia semakin melemah karena banyak individu terlebih siswa bangku kelas dasar dan orang tua menuntut diberlakukan kembali sekolah secara tatap muka. Tentunya, penyebab itu semua, terjadi karena banyaknya pemikiran di masyarakat dalam memandang suatu hal, perbedaan status sosial, budaya, dan sebagainya. Selain itu, faktor utama sekarang yang mempengaruhi


terjadi gap sosial karena adanya pendemi atau Covid-19 yang mempengaruhi segala aspek. Hal tersebut, bisa dilihat dari kebijakan peraturan PPKM dimana banyak masyarakat yang mengeluh karena membuat kegiatan atau aktivitas mereka menjadi terbatas padahal mereka dituntut finansial atau ekonomi dalam memenuhi kebutuhan mereka sehingga dapat kita lihat dibeberapa daerah banyak masyarakat yang melanggar kebijakan tersebut padahal harapan kebijakan tersebut dapat menjaga penyebaran virus Covid-19 namun ternyata berbanding terbalik. Oleh karena itu, masalah utama dalam penerapan kebijakan dapat disebut dengan istilah das sein dan das solen yaitu harapan dan realita yang tidak sesuai.

Meskipun demikian, tidak dapat dipungkiri banyak juga soulusi atau upaya yang diberikan pemerintah dalam menghadapi das sein dan das solen tersebut. Salah satunya penguatan supremasi hukum, revisi kebijakan, dan sebagainya. Oleh karena itu, kita sebagai publik atau warga negara juga perlu memahami konsep tersebut dalam upaya mendukung kebijakan pemerintah yang lebih baik lagi dan tentunya kemajuan bangsa Indonesia atau dikenal juga istilah Good Governance.

 

Salam Biru Langit,

Kejayaan Dalam Kebersamaan!