-->

Subscribe Us

download mars humanis fisip unhas

Seperti Lagu HONNE - no song without you, Saya Bukan Apa-apa Tanpa HUMANIS (Oleh: Annisa Khusnul Khatimah)


 Seperti Lagu HONNE - no song without you, Saya Bukan Apa-apa Tanpa HUMANIS


Bismillah

Assalamualaikum Wr. Wb. 


First of all, Happy Anniversary HUMANIS FISIP UNHAS yang ke-36Syukur Alhamdulillah kepada Tuhan hingga HUMANIS bisa sampai diumur yang sekarang dan akan terus ada. Semoga kedepannya bisa menjadi himpunan yang bisa membuat kita banggabisa menjadi lebih baik dan semua do’a serta harapan para anggota HUMANIIS FISIP UNHAS, Aamiin.


Kalau Dilan memberi Milea majalah teka-teki sebagai hadiah ulang tahun, saya memberi HUMANNIS tulisan ini sebagai hadiah ulangtahun heheh. Tulisan saya mungkin tidak semanis dan seromantis Dilan, Tak seganteng wajah oppa korea, tak semulus filter beauty effect. Tak sedikit rasa sedih, kecewa, dan putus asa yang saya alami. Tapi itu semua membuat saya menjadi lebih kuat dan lebih memahami makna kehidupan.


Ber-HUMANIS bukan hanya tentang menjalankan tanggungjawab, tapi juga tentang mengembangkan diri dengan segala potensi sumber daya manusianya. Jujur saja, sebagai demisioner di dua kepengurusan ternyata cukup menampar saya saat mengisi Curriculum Vitae yang biasa digunakan dalam melamar pekerjaan. Saya sulit menuliskan kemampuan saya yang terlambat saya sadari dan kurang mengasahnya. Selama dua tahun itu saya terlambat menyadari minat dan kemampuan saya. Saya berusaha menerima itu, namun berkata jauh lebih mudah dibanding melakukannya. Saya mengakui kebodohan itu dan mencoba bangkit dari kebodohan itu.  Cukup dengan kebodohan itu. 


Lanjut pada saat saya menjabat sebagai koordinator di salah satu departemen di struktur kepengurusan HUMANIS. Saat itu saya menyataan kesediaan pada teman-teman untuk mengambil posisi tersebut tanpa memikirkan apa yang akan saya hadapi kedepannya. Kadang dalam memutuskan sesuatu dalam hidup kita hanya perlu berani tanpa memikirkan konsekuensinya. Tapi bukan berarti kita melupakan soal konsekuensinya, tidak. Jangan biarkan konsekunsi itu menjadi ketakutan yang akan menguasai diri, tapi jadikan ketakutan sebagai kekuatan. Banyak hal yang saya hadapi sehingga membawa saya sampai pada titik kehidupan yang sekarang. Mulai dari bagaimana saya menyelesaikan konflik internal di departemen saya yang pengaruhnya dapat menggangu stabilitas kepengurusan, konflik batin dengan teman-teman saya, bagaimana memahami seseorang agar mudah menyelesaikan masalah, dan hal lainnya yang tidak bisa saya tuliskan satu persatu. Menanggung tanggung jawab 10 orang di departemen saya tentu sangatlah tidak mudah. Ada banyak pemikiran, perbedaan sikap, dan perbedaan karakter. Disini kemampuan kepemimpinan saya mulai berkembang. Saya belajar memahami seseorang dengan karakternya tanpa harus terlibat secara emosional. Mungkin orang seringkali mengatakannya bijak. Seperti yang saya tuliskan sebelumnya, segala kepahitannya memberi saya makna tentang kehidupan. Hidup itu tentang berjuang, menang atau kalah tidak akan membuat hidup itu berakhir kecuali kehidupan itu sendiri yang mengakhirinya, makanya kita harus tetap berjuang. Ada saat saya berada di titik terendah mengemban amanah itu. Ingin menyerah atas segala konsekuensi yang akan saya dapat ketika melepas amanah itu. Saya merasakan kekecewaan terbesar dan terberat yang pernah saya alami. Rasanya ingin menyerah saja. Saat itu saya merasakan sedih yang tak tertahankan. Rasa benci,  trauma dan rasa ketidakpercayaan menyelimuti pikiran saya. Saya sempat menghilang beberapa saat karena ketidaksanggupan saya menghadapinya. Pada saat itu saya memutuskan ingin mengakhirinya baik-baik dengan menyelesaikan kegiatan-kegiatan yang dapat terlaksana dalam waktu dekat. Tak banyak yang tahu soal masalah itu, sampai surat pengunduran diri saya ditahan oleh teman saya dan mengajak untuk membicarakannya. Malam itu menjadi malam yang panjang dengan segala perasaan bercampur di dalamnya. Satu hal yang dapat saya petik, kita tidak bisa berharap kepada semua orang karena itu akan menghancurkanmu. Kamu tidak bisa mengharap seseorang itu menjadi seperti yang kita mau, dia bukanlah kamu begitupun dia bukanlah kamu, kamu hanyalah kamu. 


Mungkin itu saja yang bisa saya tuliskan sebagai hadiah saya untuk humanis, maafkan curhatan saya yang begitu panjangBukan cuma sebagai bahan untuk postingan hehe tapi saya berharap pembaca bisa memetik hikmah dari apa yang saya tuliskan.  Menuliskan itu semua membangunkan memori lama yang diiringi lagu akustik nan menenangkan. Saya berterima kasih kepada HUMANIS yang telah memberi saya ruang untuk belajar dan mengembangkan diri saya. tak lupa pula pada teman teman kepercayaan saya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang selalu mensupport saya, love u guys.


Sama seperti lagu Honne No Song without you, saya bukan apa apa tanpa humanis. Humanis adalah tempat saya berkembang dan belajar banyak hal tentang bagaimana saya akan menjalani hidup saya. Humanis menjadi pijakan saya untuk melompat lebih tinggi. 

 

XOXO,

Annisa Khusnul Khatimah, 2017