-->

Subscribe Us

download mars humanis fisip unhas

RESUME DIALOG ADMINISTRASI : HIERARKI DALAM ORGANISASI




“Hierarki Dalam Organisasi”

Hierarki adalah jenjang atau level yang dihubungkan dengan jabatan atau didefiniskan sebagai sebuah sistem pembagian jenjang jabatan dalam sebuah organisasi. Hierarki terbagi dua yakni struktur dan fungsional. Sedangkan ditinjau dari fungsinya hierarki berfungsi sebagai; pengawasan, pengendalian, dan pertanggungjawaban.

Hierarki sangat dibutuhkan dalam organisasi seperti yang dikatakan oleh Max Weber bahwa organisasi idelanya mempunya hierarki Menurut Max Weber, karakteristik birokrasi yang ideal adalah sebagai berikut: Kerja yang ketat pada peraturan. Tugas yang bersifat khusus. Kaku dan sederhana, pembatasan oleh jabatan, adanya kekuasaan yang besar dan kecil karena hierarki, perbedaan fungsi setiap hirarki, job desciption (pertanggung jawaban pekerjaan), seleksi pejabat, memiliki hak menerima gaji dan memutuskan, pengembangan berdasarkan karir dan merit, tidak menggunakan sumberdaya dalam kepentingan pribadi, hierarki jabatan berada pada pengawasan dan pengendalian. Kemudian, menurut Ivancevich (2008) mengungkapkan empat komponen sebagai pembentuk struktur organisasi yakni:

1. Pembagian kerja (division of works), menyangkut kadar dari spesialisasi pekerjaan. Para manager membagi seluruh tugas organisasi menjadi pekerjaan-pekerjaan khusus yang tersusun dari aktivitas-aktivitas khusus;

2. Pendelegasian kewenangan (delegation of authority) mengacu secara khusus pada kewenangan pengambilan keputusan, bukan melakukan pekerjaan;

3. Pembagian departemen (division of department) ini dapat dikelompokkan menjadi pembagian departemen berdasarkan fungsinya (functional departementalization), berdasarkan wilayah (geographic departementalization), berdasarkan produk (product departementalization), berdasarkan pelanggan (customer departementalization); dan

4. Rentang Kendali (Chain of command) adalah jumlah bawahan yang melapor kepada atasan. Rentang ini merupakan satu faktor yang mempengaruhi bentuk dan kompleksitas struktur organisasi.

Adapun kewenangan didefinisikan sebagai berikut “authority is power to hold of people accountable for their actions and to make decisions concerning the use organizational resources” (Jones, 2001: 37). Definisi Jones ini menyiratkan:

1. Bahwa kewenangan terletak pada tangan pimpinan, pada tingkatan manapun posisi pimpinan berada baik di puncak, menengah, maupun bawah;

2. Kewenangan diwujudkan dalam bentuk pengambilan keputusan baik yang bersifat tertulis, terencana maupun spontanitas;

3. Bahwa kewenangan yang dimilikinya membuat tindakan yang dilakukan oleh pimpinan memiliki akuntabilitas (dasar, proses dan hasil akhir) harus dapat diterima secara rasional dan dipertanggungjawabkan dalam penggunaan orang-orang dan sumber daya organisasi. Batas-batas kejelasan kewenangan dan tanggung jawab yang dituntut dari seorang pimpinan dapat diketahui jika diferensiasi peran-peran dalam organisasi yang diterjemahkan ke dalam peran individual dalam organisasi dibuat secara jelas (clearly)